Hai AutoLovers

Selamat datang di blog kami, dapatkan ilmu-ilmu otomotif di sini

Jumat, 24 April 2009

Silinder mesin atau motor umumnya berbentuk silinder dan tersusun sebaris bila terdiri dari beberapa silinder. Namun tahu kah Anda kalau sebenarnya ada bermacam-macam susunan silinder mesin. Terutama mesin multisilinder.

Silinder mesin antara mesin mobil kecil, mobil berat dan mesin pesawat terbang tentunya berbeda sesuai kegunaan dan berdasarkan fungsinya. Volume silinder pun juga mempengaruhi. Mesin sepeda motor yang cc nya kecil dengan mesin mobil yang cc nya mencapai 1000 sangat berbeda. Pembedaan susunan silinder juga dimaksudkan agar tekanan pada poros engkol dapat terbagi secara merata.

Adapun beberapa bentuk susunan silinder sebagai berikut :

1. Mesin Type Inline atau Sebaris

Type ini yang paling sering dipakai. Karena pembagian tekanan pada poros engkol merata. Untuk mesin dengan silinder sedikit bagus. Tetapi kalau silinder terlalu banyak, misal lebih dari empat atau lima. Mesin akan menjadi panjang. Panjang sehingga memerlukan ruang mesin besar.



2. Mesin Type V

Umumnya dipakai pada mesin dengan silinder lebih dari empat dan lima. Penyusunan membentuk V bertujuan memperpendek mesin. Jadi walaupun jumlah silinder banyak, tetap perlu ruang mesin kecil namun lebar. Ya tentu saja harus lebar karena mesin disusun membentuk V otomatis mesin melebar ke samping. Tapi tidak terlalu lebar.



3. Mesin Type Boxer atau Horizontal

Mesin ini silindernya melintang. Posisi torak saling berlawanan. Sudut yang dibentuk mencapai 1800. Mesin type ini jarang digunakan pada mobil-mobil penumpang. Salah satu mobil penumpang yang memakai mesin seperti ini adalah Subaru Tribeca. Bentuk mesin seperti ini tentu memakan ruang mesin yang harus lebar. Keuntungannya dari segi bentuk
yaitu mesin tidak tinggi alias rendah.

4. Mesin Type Rotary

Mesin yang tidak dipakai pada mobil yaitu type ini. Mesin ini lebih dikhususkan untuk mesin pesawat terbang terutama Helikopter. Karena susunan silindernya memutar seperti itu. Bentuk seperti ini mengutamakan kekuatan putaran poros, sehingga cocok untuk mesin Helicopter yang perlu putaran baling-baling yang relative cepat.